09 Januari 2010

Asian Dub Foundation, Rebel Warrior with the Strong Culture


Asian Dub Foundation adalah band asal Inggris yang memadukan antara breakbeat, dub, dancehall, reggae, yang dipengaruhi oleh punk dengan menggunakan berbagai instrument di antaranya yang berasal dari Asia.

Berawal pada tahun 1993 di Farringdon Community Music House, London, sebuah tempat yang dirancang untuk mengadakan rangkaian workshop bagi anak-anak Asia mengenai esensi dari teknologi musik. Adalah seorang tutor yang bernama Aniruddha Das (Dr.Das) dan karyawannya, John Pandit (Pandit G) yang juga seorang DJ, bersama seorang rapper 14 tahun, Deeder Zaman (Master D) kemudian sepakat membentuk Asian Dub Foundation.

Salah satu lagu mereka yang cukup dikenal adalah, "Strong Culture" yang memberitahu kita mengenai kultur di Asia. Di lagu ini mereka menegaskan bahwa mereka adalah musisi hip hop asal Asia yang eksis di tengah dominasi musisi barat.

Asian Dub Foundation berkembang dengan menambah personil, Steve Chandra Savale (gitaris Atom Spies) yang populer karena setelan senar gitar yang dijadikan satu nada seperti sitar, bahkan ia juga menggunakan pisau dalam bermain gitar, sehingga ia kemudian dikenal dengan "Chandrasonic". Personil yang terakhir bergabung dan sekaligus melengkapi formasi grup ini adalah Sanjay Gulabhai Tailor (Sun-J). Grup ini kemudian menandatangani kontrak dengan Nation Record, dan merekam debut EP tahun 1994 yang berjudul Conscious. Fans mereka tak hanya menyukai musik mereka yang unik, tapi juga aksi mereka yang terlibat dalam pergerakan antifasis. Ya, grup ini memang dikenal dengan perlawanan mereka terhadap rasisme. Dengan musiknya, Asian Dub Foundation aktif memberikan edukasi dan mengadakan kegiatan sosial di East End of London dalam rangka kampanye antirasisme.

Tahun 1995, mereka mengeluarkan single "Rebel Warrior" dan mendapat sambutan sangat baik. Album ini terinspirasi dari puisi tahun 1920 milik pujangga dari Bengali, Kazi Nazrul Islam, yang berjudul "Bidrohi".

Album kedua mereka yang kemudian diberi judul Rafi's Revenge masuk nominasi Mercury Prize. Sementara single "Naxalite" menjadi ode bagi pergerakan Naxalite militant di India.

Menariknya, setiap karya yang mereka hasilkan menunjukkan bahwa Asian Dub Foundation selalu mengeksplorasi kemampuan musikalitas mereka. Dalam "Rafi's Revenge" mereka mengeksplor kekuatan punk yang dikombinasikan dengan jungle/reggae core, dan di album selanjutnya, "Community Music", mereka mengembangkan musik mereka lebih dalam lagi.

Tahun 2000, Deeder Zaman meninggalkan band ini setelah tampil di konser terakhir pada malam tahun baru. Sepeninggalnya, band ini semakin "gemuk" dengan masuknya Pritphal Rajput (dhol, tabla), Rocky Singh (drum), MC Spex (vokal) dan Akhtarvator (vokal).

Musim panas 2000, mereka tampil di beberapa festival, dan di tahun 2001 barulah mereka melakukan tur pertama di Brazil, salah satunya mengisi "Afro-Reggae" di Rio. Band ini kemudian juga membuat musik untuk film "La Haine" (2001).

Enemy of the Enemy (2003) menjadi album Asian Dub Foundation dengan angka penjualan terbaik. Dua track yang cukup mendapat sorotan adalah, "Fortress Europe" yang menyerang kebijakan imigrasi di Eropa, sementara "1000 Mirrors" yang berkolaborasi dengan Sinead O'Connor menceritakan tentang perempuan yang terpaksa membunuh suaminya yang memperlakukannya dengan kejam.

Mereka kemudian tampil di hadapan 100.000 orang di Larzac, Perancis dalam perayaan Jose Bove, sebuah kampanye radikal para petani.

Album Tank dirilis tahun 2005 dan di sini mereka berkolaborasi dengan On-U Sound.

Setahun kemudian, Dr.Das mengumumkan bahwa ia ingin beristirahat dan akan lebih fokus dalam mengajar dan memproduksi musik. Dia digantikan oleh Martin Savale (Babu Stormz), yang juga dkenal sebagai bassist Swarni, band Inggris-Asia yang beraliran electro grunge dan hip hop.

Tahun 2007, mereka merilis kompilasi Timefreeze 1995-2007 yang melibatkan Chuck D (Public Enemy), dan juga Deeder Zaman sebagai vokalis. Juni 2007, mereka menjadi satu-satunya penampil dari barat di Festival Musik Gnawa di Maroko. Di tahun ini Asian Dub Foundation mulai tampil dengan dua vokalis, Al Rumjen dan Akhtarvato, sementara MC Spex keluar dari band.

Album terbaru mereka, Punkara dirilis musim semi 2008.

Hingga kini, melalui musik dan liriknya, Asian Dub Foundation masih aktif menyuarakan perlawanan terhadap penjajahan dan rasisme melalui musik yang dipengaruhi oleh kultur Asia dan dikombinasikan dengan musik lainnya. Tak hanya itu, mereka juga senantiasa menggunakan musik mereka untuk menyentil budaya politik dan menyuarakan kebenaran, perubahan sosial, dan tekanan yang mereka peroleh di Inggris.

*dari berbagai sumber


Comments :

0 komentar to “Asian Dub Foundation, Rebel Warrior with the Strong Culture”

Posting Komentar

My Banner

Create your own banner at mybannermaker.com!
Copy this code to your website to display this banner!

Iklan...

Pasang Iklan Gratis
 

Copyright © 2009 by METAL MANIA