24 Juni 2010

Hendrix in Britain : Peringatan 40 tahun Kematian


Di Inggris, napak tilas sejarah pemuka musik dunia tidak hanya berakhir di Kota Liverpool. Dimana kelompok The Beatles merintis karir pertamanya. London, salah satu kota kiblatnya mode dunia, menyimpan jejak serupa. Dia seorang Afro-Indian-American dengan aksen Inggrisnya yang khas kulit hitam. Salah satu ras yang telah banyak mengalami sejarah penindasan panjang ras kaukasian. Ironisnya, Bangsa Inggris-lah yang melakukan itu di Benua Amerika. Namun, dalam diri seorang Jimi Hendrix, kekelaman sejarah leluhurnya menyublim melalui medium musik, Blues.

Setidaknya, itulah yang bisa kita maknai dalam peringatan 40 tahun kematian Jimi Hendrix. Peringatan ini akan digelar pada 25 Agustus – 7 November 2010, mengambil tema : Hendrix in Britain. Peringatan ini tepatnya adalah sebuah refleksi sejarah seorang Hendrix. Sehingga kata kematian akan lebih bermakna bila berada dalam apitan tanda kutip.

Kematiannya adalah ragawi, adapun roh dan spiritnya membekas hingga kini. Hendrix adalah salah satu pusaran arus dari gelombang anti perang. Meski ia sendiri pernah memasuki Angkatan Darat Amerika. Bukannya mengangkat senjata dan menembaki musuh Amerika, ia memilih gitar dan bermain musik dengan Billy Cox. Sementara rekan kulit hitam lainnya gugur di medan perang Vietnam. Dan entah kenapa, banyak tentara yang dikirim ke Vietnam adalah dari ras kulit hitam dan berasal dari pinggiran. Dan juga mereka berasal dari keluarga miskin. Hendrix pun berasal dari keluarga miskin.

Menjadi tentara bukanlah sebuah pilihan jiwa nasionalismenya. Karena terlibat dua kali pencurian mobil, Hendrix dihadapkan pada pilihan dipenjara atau menjadi tentara. Dan ia memilih jadi tentara. Tak mengherankan, mungkin sebagai sebuah kenangan, dalam beberapa penampilan panggungnya Hendrix pernah memakai pakaian Army Look.

Army Look dan Star Spangled Banner versi Hendrix, bukanlah kebanggaan akan ketentaraan dan heroisme Amerika yang sedang getol-getolnya berperang di Vietnam. Hendrix lebih memilih antitesis semangat politik Amerika saat itu, bersama 500.000 kaum hippies, di panggung akbar Woodstock. Dan, Hendrix pun menjadi The Iconic 1969 Woodstock Festival. Baik sebagai ikon karena permainan gitarnya yang memukau, juga ikon dari semangat kaum hippies itu sendiri, anti perang!

Kepiawaian dalam memainkan dawai gitar menjadikan Hendrix sebagai salah satu dewa gitar di zamannya. Pete Townsend dan Eric Clapton dibuat ternganga mulutnya akan permainan gitar Hendrix. Namun, kiranya Hendrix takkan lupa akan peran Linda Keith yang pertama kali mengajaknya ke Inggris. Negara yang menjadikan Stepping Stone bagi Hendrix. Dan kelak, melambungkan namanya di bumi Amerika.
-jimi hendrix
Linda, pacar Keith Richard memperkenalkan Hendrix kepada para musisi ternama Inggris. Salah satunya, Chas Chandler basis The Animals yang ikut membidani kelahiran band baru Hendrix, The Jimi Hendrix Experience. Dua musisi Inggris terlibat didalamnya, Noel Redding dan Mitch Michell. Album baru Are You Experienced mendapat sambutan di Inggris, namun ironisnya jeblok di tanah kelahirannnya, Amerika.

Paul McCartney lah yang memiliki insting tajam untuk melambungkan kehebatan Hendrix di tanah kelahirannya. Paul tidak mempromosikan albumnya, namun Hendrix lah yang mesti mempromosikan kehebatannya di sebuah pertunjukkan besar Monterey International Pop Festival. Alasan Paul cuma satu, banyak jurnalis yang akan meliput. Dan perkiraan Paul terbukti. Bagaimanapun, mata dan opini para jurnalis inilah yang ikut menebarkan keterpesonaan mereka akan permainan gitar Hendrix pada publik Amerika. Ibu bumi yang melahirkan Blues.

Sebagaimana leluhurnya, Blues merupakan medium katarsis sejarah etnisitasnya. Di tangan Hendrix, nge-Blues menjadi lebih teatrikal. Ia lebih memilih menuturkan lirik lagu daripada mengatur tarikan napas berdasarkan notasi. Ia membebaskan jari jemari kanannya mencari titik senar yang selaras dengan jiwanya. Sementara jari jemari tangan kirinya mencoba mengatur ritme. Kapan menyayat, kapan menghentak, dan kapan mengaduk-ngaduk emosinya. Dengan wah-wah pedal, ia berharap dawai gitarnya berbicara. Semua gelegak jiwanya itu, ia keraskan suaranya, terpantul, dan menggema melalui amplifier feedback. Gelagak itu menjadi suara yang distortif. Bila perlu mengungkapkan kemarahannya ia menggigit dawai. Namun Hendrix pun memiliki rasa humor akan sejarah ras-nya. Ia menggesekkan gitar pada bokongnya. Ia mempantati panggung sejarah dunia. Epilog, ia menghancurkan semuanya, membanting dan membakar gitarnya.

Inikah yang disebut para kritisi musik sebagai Psychedelic Blues? Entahlah. Namun yang pasti inilah keinginan besarnya. Sebagaimana ia pernah katakan sewaktu menjadi pengiring band untuk Little Richard : “I want to do with my guitar what Little Richard does with his voice!”

Perfoma panggungnya tidak semata asal beda. Apalagi bila ini dimaksudkan untuk sekedar sensasi yang akan meraup keuntungan duit. Meski diparuh awal 70-an kapitalisme sudah menampakkan wujudnya, panggung hiburan yang digagas dan ditonton kaum hippies belum tercengkeram kuat oleh tentakel entertainment-kapitalisme. Bukankah isme hippie selain anti perang juga adalah anti kemapanan. Meski kebanyakan dari mereka terlahir dari keberkahan dan peningkatan kesejahteraan karena Oil Boom.
uncluster-jimi hendrix
Jadi, bila dikaitkan dengan upaya orang untuk mengingat kematian 40 tahun Hendrix dan peran (orang) Inggris di dalamnya. Tentu tidak sekedar bernostalgia. Dengan segala peninggalannya : goresan tangan lirik lagunya, gitarnya, lagu-lagu dan filmnya, tempat tinggal bersama pacar-pacarnya yang Inggris, dan pakaiannya. Tidak sekedar memajangkan memorabilia. Benda-benda yang “bertanda” itu menyimpan sejuta ceritera bermakna di zamannya. Dan mungkin relevan untuk saat ini.

Selamat datang Hendrix! Di era kini, di mana dunia entertainment semata kepentingan kapital. Di mana orang-orang hanya “berperang” untuk merebut moda konsumsi.[ Dian R Kameswara]

*penulis pernah menjadi penyiar Rock 70’s dan Blues di GMR 104.4 Fm Rock Station.

Comments :

1
Tyas mengatakan...
on 

karya-karya Jimi Hendrix masih tetap dimintai sampai saat ini, :)

Posting Komentar

My Banner

Create your own banner at mybannermaker.com!
Copy this code to your website to display this banner!

Iklan...

Pasang Iklan Gratis
 

Copyright © 2009 by METAL MANIA