09 Februari 2010

PROFILE : Black Majesty


Jika kita mendengarkan atau mengoleksi album dari band-band power metal tentunya kita akan tertuju kepada band yang berdomisili di Eropa, Brazil, Amerika ataupun Jepang, tetapi saat ini negara yang berada di sebelah selatan Indonesia yaitu Australia memiliki band yang berkonsep power metal dan kualitas musiknya pun tidak kalah dengan band power metal Eropa baik dari konsep, style, skill maupun nuansa musik yang dihasilkan, mereka adalah Black Majesty yang sekarang diperkuat oleh John Cavaliere (vokal), Hanny Mohamed (gitar, keyboard), Steve Janevski (gitar, backing vocal) dan Pavel Konvalinka (drum).

Black Majesty berdiri di Melbourne pada tahun 2001, awalnya mereka memakai nama Kymera dimana mereka sering tampil di berbagai event rock atau metal lokal yang ada di Australia. Gitaris mereka Steve Janevski sebelumnya pernah bergabung dengan Cyclone Tracy, bassist Cory Betts pernah bergabung dengan Pegazus, sementara itu personil lainnya hanya sebatas musisi cabutan. Gitaris Black Majesty lainnya yaitu Hanny Mohamed pernah bergabung dengan Catwitch. Untuk melengkapi line up, maka direkrutlah John Cavaliere sebagai vokalis dan Pavel Konvalinka dari Kyptor dan Leprocide sebagai drummer. Dikarenakan nama Kymera telah lebih dulu dipergunakan oleh band metal Amerika maka mereka mengganti nama menjadi Arkaya. Dengan nama itu mereka mulai merekam materi untuk ditawarkan ke berbagai records company tetapi sangat disayangkan di tengah-tengah proses recording Cory Betts mengundurkan diri dari band dan pada akhirnya Arkaya pun berganti nama menjadi Black Majesty.

uncluster-black majestyDengan memakai nama Black Majesty ternyata nasib mujur menghampiri mereka, salah satu label metal kenamaan yang dimiliki oleh Limb Schnoor asal Jerman yaitu Limb Music Products & Publishing (LMP) mengontrak mereka untuk lima album ke depan. Seperti kita ketahui bahwa LMP adalah label rekaman yang fokus ke konsep heavy metal, power metal dan progressive metal, artis yang pernah ditangani oleh LMP yaitu Heavens Gate, Rhapsody, Burning Point, Angra, The Reign Of Terror, Concerto Moon, Galloglass, Oratory, Magic Kingdom, Luca Turilli dan banyak lagi.

Sands Of Time merupakan E.P album yang mereka rilis pada tahun 2002 dimana beberapa promo track yang dihasilkan pada akhirnya membuka pintu untuk bekerja sama dengan LMP. Sound yang dihasilkan dalam E.P album ini merupakan penggabungan dari progressive metal-nya Queensryche dan band power metal-nya Jag Panzer. Beberapa saat setelah diluncurkannya Sands Of Time, ternyata banyak yang merespon positif mengenai E.P ini bahkan Black Majesty pun meraih predikat sebagai album of the years di Australia. Pengisian bass di beberapa track dalam E.P Sands Of Time telah dilakukan oleh Cory Betts dan Evan Harris. John Cavaliere uncluster-black majestybahkan berduet dengan Silvio Massaro dari Vanishing Point juga Danny Cecati dari Eyefear untuk dua track dalam E.P ini. Pada tahun 2003 Joe Fata dari Pegazus sempat bergabung untuk menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Cory Betts tapi mengundurkan diri sebelum Black Majesty merilis debut full album. Sejak saat itu Black Majesty tidak memiliki pemain bass yang permanen, dan untuk mengisi kekosongan maka direkrut pemain bass cabutan untuk proses rekaman maupun konser.

Pada tanggal 29 September 2003, Black Majesty resmi merilis debut full album yang titelnya sama dengan E.P mereka yaitu Sands Of Time dibawah label LMP. Album ini mendapat respon yang sangat positif dari publik metal Australia, Eropa dan Jepang yang kemudian dilanjutkan untuk menggelar show di negara-negara tersebut dan didukung oleh Mark Kelson dari The Eternal dan Evan Harris sebagai bassist. Album Sands Of Time mengemas sepuluh lagu yang direkam di Palmstudios Melbourne Australia dan diproduseri oleh Endel Rivers. Sementara itu cover concept dan art work-nya oleh Dirk Iling, foto oleh Allen Moore dan sleeve design-nya oleh Thomas Ewerhard. Jika kita menyimak album ini dan terdengar ada sentuhan keyboard, yang beperan sebagai keyboardist yaitu Endel Rivers dan Jayden Middleton.uncluster-black majesty

Pada tanggal 27 Juni 2005, Black Majesty merilis album kedua yang bertitel Silent Company dan tentunya masih berada dibawah label LMP dan memuat sepuluh lagu. Album ini masih mempercayakan Endel Rivers sebagai produser dan direkam di Palmstudios Melbourne, Australia. Khusus untuk track drum, Pavel Kovalinka merekamnya di Jerman dan diproduseri oleh Piet Sielck dari Iron Savior di K.A.R.O studio. Album ini cenderung lebih power metal dibandingkan album sebelumnya yang cenderung ke arah progressive power metal. Boleh dikatakan bahwa Silent Company adalah album tersukses yang dimiliki oleh Black Majesty. Saat menggelar tur di Eropa, Black Majesty tampil di berbagai festival mendampingi Hammerfall dan Edguy. Setelah tampil di Eropa, Black Majesty tampil di kandang sendiri dan sepanggung dengan band power metal paling dahsyat dari Inggris yaitu Dragonforce. Sementara itu untuk tampil di Amerika, Black Majesty menjadi band pendukung Nevermore. Walaupun jadwal tur yang sangat padat berkat kesuksesan album Silent Company, dalam perjalanan tur, mereka masih menyempatkan untuk menulis materi baru yang akan dimasukkan dalam album ketiga mereka.

Tanggal 1 Juni 2007, masih dibawah label LMP mereka merilis album ketiga yang bertitel Tomorrowland. Album ini masih direkam di tempat yang sama yaitu Palmstudios dan tentunya Endel Rivers kembali dipercaya sebagai produser. Album ini diluncurkan diberbagai event di Melbourne dan disambut antusias oleh fans metal Australia. Hal yang menarik dari album ini, Black Majesty membawakan karya lawas milik Deep Purple yaitu 'Soldier Of Fortune' yang diciptakan David Coverdale dan Ritchie Blackmore. Setelah tampil di berbagai event di Melbourne, Black Majesty tampil diberbagai event dan festival di Eropa seperti Monster Of Rock, Benatska Noc dan tentunya festival heavy metal terbesar Eropa yaitu Wacken Open Air. Sementara itu untuk mengisi kekosongan dalam posisi bass, Black Majesty mengajak Richard Filax sebagai additional bassist.

Pada tahun 2008 tepatnya bulan Februari, Black Majesty mendapat kesempatan sebagai opening act dalam rangkaian turnya Helloween yang bertajuk Hellish Rock di Australia. Dua bulan kemudian tepatnya April 2008 Black Majesty mendapat kesempatan untuk tur Australia bersama salah satu pelopor New Wave Of British Heavy Metal asal Inggris yaitu Saxon.

Februari 2009, Black Majesty mulai mengerjakan materi untuk album keempat mereka. Kali ini mereka mempercayakan kepada Roland Grapow (ex-gitaris Helloween, gitaris Masterplan) sebagai produser. 30 Mei 2010 nanti Black Majesty dipercaya mendampingi Paul Dianno (ex-vokalis Iron Maiden) dalam rangka Australian Shows untuk tampil di Hifi Bar & Ballroom di Melbourne dan 6 Juni di Manning Bar, Sydney. Sementara itu untuk fans Black Majesty di Indonesia, tadinya mereka akan show di Jakarta Sound & Music Expo pada tanggal 6 Februari 2010 tapi event tersebut batal. Sebagai gantinya tanggal 21 Februari 2010 mereka akan tampil di Bla…Bla…Bla Festival bersama Roxx, Seringai, Betrayer, Jasad, Tengkorak dan didukung oleh band-band underground lainnya asal Jakarta, tepatnya di Parkir Selatan Gelora Bung Karno Jakarta. Event ini diselenggarakan oleh Lian Mipro dari Jakarta. Don’t miss it!!! [Guntur]


Comments :

1
Anonim mengatakan...
on 

saya pertama tau band ini pas mereka mengcover soldier of fortune nya deep purple

Posting Komentar

My Banner

Create your own banner at mybannermaker.com!
Copy this code to your website to display this banner!

Iklan...

Pasang Iklan Gratis
 

Copyright © 2009 by METAL MANIA