Tanggal 5 Maret 2010 kemarin bertempat di Fame Station Bandung lewat event bertajuk Indogrindnesia 2010, Deep Insight dengan bangga menghadirkan band-band death metal baik dari mancanegara maupun tanah air. Walaupun para penonton dan pers sudah berdatangan dari pukul 13.00 untuk menyaksikan event tersebut, tetapi event yang semestinya dimulai pukul 14.00 harus mundur tiga jam karena ada beberapa hal yang harus diselesaikan dulu oleh pihak panitia.
Tepat pukul 17.00 akhirnya event yang ditunggu-tunggu langsung dimulai. Dipandu oleh Man 'Jasad' sebagai MC, acara ini dibuka oleh band brutal death metal asal Bandung yaitu Plasmoptysis untuk tampil di atas panggung. Dengan personil Argha Riyan (vokal), Dedy Kresna (gitar), Endry "Saenk" Noerdrajat (gitar), Sandro Armanda (bass), Dawan Saputra (drum) langsung menghajar lewat lagu-lagu yang terkemas di album Breeds Of The Malevolence seperti 'Darah Tumbal', 'The New Age Of Human Putrefaction', 'Carnage', 'Devouring The Banished Mortal Remains', 'Seeds Of Torment' dan 'Breeds Of The Malevolence'. Walaupun suasana gigs masih terasa sepi tapi mereka bermain sangat maksimal.
Setelah Plasmoptysis tampil, saatnya band grindcore asal Ceko yaitu Onanizer tampil ke atas panggung. Dengan personil Ondra Bartko (vokal), Karel Kamaryt (gitar, vokal), Jan Tomo (bass) dan Roman Kollar (drum), langsung membawakan lagu-lagu dahsyat mereka seperti 'Hepharin Euthanasy', 'Acne', 'Stesti', 'Commercial Tarts', 'Conceal Birth' dan lain-lain. Dengan durasi lagu yang sangat pendek yang mereka bawakan, mereka mendapat respon yang tidak mengecewakan dari penonton.
Band selanjutnya yang tampil yaitu Hatestroke dari Kediri dengan konsep brutal death metal. Mereka tampil dengan membawakan lagu-lagu dari album The Schematic Diagram of Hate Distribution. Mereka tampil sangat teknikal terutama pemain gitar dan bass. Jika kita perhatikan musik yang mereka bawakan tentunya kualitas musikalitas mereka tidak kalah dengan band-band death metal dari luar negeri. Setelah penampilan yang sangat apik dari Hatestroke, giliran band asal Bali yaitu Rezume tampil unjuk kebolehan. Masih dengan konsep brutal death metal dengan promo lagu seperti 'Butchered Internal Organs', 'Vaginal Impalement' dan 'Masochisme Seksual', mereka bermain sangat apik dan direspon oleh penonton dengan ber-headbang dan diving.
Kembali ke Bandung, band yang saat ini punya reputasi cukup disegani di kalangan death metal yaitu Bleeding Corpse langsung menggebrak lewat lagu-lagu dari album Ressurection Murder. Walaupun mereka baru berdiri tahun 2007, namun permainan mereka sangat ditunggu-tunggu oleh para metalhead. Selain komposisi dahsyat yang mereka hadirkan, merekapun memiliki skill yang bisa disejajarkan kualitasnya dengan band-band death metal terdahulu yang ada di Bandung maupun dari daerah lain yang ada di Indonesia.
Setelah Bleeding Corpse tampil, tentunya penonton sudah tidak sabar menanti kehadiran band brutal death metal asal Amerika yaitu Putrid Pile dalam rangka “South Asian Tour”-nya. Hal yang menarik dari band yang satu ini yaitu personilnya hanya diperkuat oleh satu orang saja yaitu Shaun LaCanne (gitar, vokal). Untuk mendukung penampilannya di atas panggung, Shaun menghadirkan sampling bass dan drum. Dengan lagu-lagu yang diambil dari album Collection Of Butchery, The Pleasure In Suffering dan House Of Dementia seperti 'Involuntary Suicide', 'Food For The Maggots', 'Shit Body Painting', 'Bind Torture Kill', 'Bodies On Display', 'Remnant Of Insanity', 'Rush-Hour Killing Spree', 'My Inner Demon', 'God Of Degradation', 'Your Nightmare Reality'. Walaupun tampil one man show, di sini terlihat sekali kejeniusan Shaun dalam memainkan instrument dan mengaransemen lagu, terbukti penampilan Shaun di atas panggung sangat rapi dan sangat menguasai panggung. Entah karena tempat yang cukup jauh dari pusat Kota Bandung atau harga tiket yang cukup mahal, penonton yang hadir sangat sedikit tapi hal itu tidak menyurutkan Putrid Pile untuk tampil maksimal. Selain di Indonesia, Putrid Pile pun tampil di Bangkok, Thailand dan Kuala Lumpur, Malaysia. Tampaknya ke depan penyelenggara harus memikirkan lagi mengenai harga tiket dan lokasi pertunjukkan agar bisa terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Thanks for Deep Insight, semoga di waktu mendatang bisa menghadirkan kembali band-band metal luar negeri untuk tampil di Bandung dengan jumlah penonton sebanyak mungkin
08 Maret 2010
Indogrindnesia 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
0 komentar to “Indogrindnesia 2010”
Posting Komentar